Hampir tiap hari, aku bermain dengan teman-teman kampungku. Mereka banyak sekali. Kadang mereka membuatku tertawa, kadang menangis. Tapi semuanya bagiku indah, semua yang aku lakukan bersama teman-teman kampungku.
Kami punya tempat-tempat favorit untuk bermain seperti halaman Mesjid, lapangan Volly, Sungai, dan disela-sela rumah warga, kami biasanya bermain kelereng, batu senter, main gambar, umpetan, rounders (cikrok), sampai main band yang alatnya dari barang-barang dapur seperti tutup periuk, piring, cangkir, hingga kaleng bekas yang sering membuat Cik Rah (tetangga) marah karena bunyinya yang tak karuan dan sangat menggangu. Tak jarang kami menyatu dengan alam, dengan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Meski siang-siang, terik matahari, panas, kami tak peduli, kami adalah sahabat matahari, tak ada yang perlu di takuti. Main disawah itu sudah biasa, perang lumpur, membangun gubuk dari jerami, main layangan dan lain-lain, kalau sudah bersama teman kadang lupa sama waktu, lupa sama makan.
Saat demam Smackdown kami meniru pemainannya dari kayu dan memainkannya dengan tangan walau jadinya jauh dari kata sempurna tapi tidak masalah bagi kami yang penting asik, tidak jarang kami berjalan kaki sekitar 500m ke rumah salamek di Tanjung Ampera hanya demi menyaksikan Smackdown dan aksi The Rock di TV. Sorenya kami praktekkan ditepian sungai disamping mesjid tentu saja kami menjadi santapan empuk salah seorang teman yang bernama Azmi entah mengapa kami semua takut padanya mungkin karena badannya yang besar, sampai-sampai badan memerah karena di Smackdown olehnya, mandi disungai seperti sudah menjadi kewajiban hampir setiap hari kami selalu mandi disungai.
Saat senja datang kami akan segera pulang dan langsung bergegas ketempat pengajian dirumah Guru Yunarti. Seorang guru yang tegas dan juga pemarah :v semua kami takut padanya, masih ingat dalam benak ini kalau uang jajan tidak boleh lebih dari Rp.250 jika lebih dari itu maka sebuah benda berwarna merah (lurus,panjang,keras seperti ranting kayu ) akan mendarat dengan keras ditangan, rasanya bukan main pedih yang membuat kami jera (anehnya pada saat itu kenapa kami tidak bisa berbohong ya tentang uang jajan). Guru Yunarti sangat berjasa dalam hidup kami, dia memberikan kami banyak ilmu agama.
Semoga teman-teman yang pernah mendapat ilmu darinya tidak melupakan jasaa beliau.
Saat senja datang kami akan segera pulang dan langsung bergegas ketempat pengajian dirumah Guru Yunarti. Seorang guru yang tegas dan juga pemarah :v semua kami takut padanya, masih ingat dalam benak ini kalau uang jajan tidak boleh lebih dari Rp.250 jika lebih dari itu maka sebuah benda berwarna merah (lurus,panjang,keras seperti ranting kayu ) akan mendarat dengan keras ditangan, rasanya bukan main pedih yang membuat kami jera (anehnya pada saat itu kenapa kami tidak bisa berbohong ya tentang uang jajan). Guru Yunarti sangat berjasa dalam hidup kami, dia memberikan kami banyak ilmu agama.
Semoga teman-teman yang pernah mendapat ilmu darinya tidak melupakan jasaa beliau.
Pada setiap pagi dihari minggu semua anak pengajian mengikuti kegiatan didikan subuh dimesjid, sabtu malam biasanya kami tidur bersama supaya mudah untuk bangun keesokannya, kegiatan ini sangat banyak manfaatnya dan juga menambah keakraban diantara kami, biasanya setelah kegiatan didikan subuh kami melanjutkan dengan maraton sambil memandangi keindahan Danau Kerinci dan kesejukan alam yang masih alami, sering juga siangnya kami mencari ikan disungai, memasak hasil tangkapan dan kami makan bersama.
Semakin hari kami tumbuh semakin besar dari anak-anak, remaja dan kami tumbuh dewasa, kami mulai sibuk dengan dunia masing-masing, satu persatu teman pergi, kami mulai berpisah, kami berjuang dijalan masing-masing, entah itu demi cita-cita, uang, pendidikan, cinta dan keluarga. Tapi persahabatan kami telah abadi, dimanapun kalian berada saat ini jangan pernah lupakan kengan-kenangan indah saat kita kecil dulu.
T T
Sampai sekarang kami telah kehilangan dua sahabat kami yaitu Alm Elvan dan Almh Elsa, mereka bagian dari jalan hidup kami. Semoga mereka berdua ditempatkan disisi Allah SWT. Amiiiiin..
Karya : Padli Kurniawan, S.Pd
Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membacanya.
Jika ingin berbagi cerita hubungi kami dan akan dipublikasikan di Www.kaluhou.blogspot.com
baca juga : Kenangan Manis di Kampung Halamanku (Desa Keluru) Part 2
No comments:
Post a Comment